Apa tanda ukurannya untuk katakan 'aku sudah dewasa'
Siapa pula yang menjadi tukang ukur? Aku? Dia? Awak? Engkau? Mereka?
Dan siapa pula yang layak mengatakan siapa yang layak?
Kalau hasil tidak seperti yang dijangka, belum dewasakah keputusan itu?
Sampai bila baru boleh menjadi dewasa? Matangkah si dewasa? Atau si matang itu belum cukup dewasa?
Aku seperti ingin kembali menjadi si belum baligh.
Tidak perlu memikir kesan selepas hasil. Tidak perlu mencari kata untuk menepis si kata bisa. Tidak perlu menggigil bila tangan berbuat dosa dunia. Tidak perlu berdiri setempat begini lagaknya seperti si tujuh belas pada pagi Isnin.
Penat mengapung begini.
Tangan kaki sudah hampir kejang. Kalau kejang agaknya ada yang datang menyelamat atau aku apung dihanyut ombak atau aku tenggelam ke dasar ya?
Saturday, June 30, 2012
ukur diri
Published with Blogger-droid v2.0.2
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment